Sabtu, Mei 07, 2016

Inisiasi 5 Audit SDM




Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti TTM ini, mahasiswa diharapkan mampu :
  1. Menjelaskan perubahan paradigma dalam pengelolaan SDM
  2. Menjelaskan jenis HR Metrics yang tersedia
  3. Menghitung tingkat lowongan pekerjaan
  4. Menghitung tingkat perputaran karyawan
  5. Menghitung frekuensi penyelenggaraan pelatihan
  6. Menghitung tingkat absensi pekerja
  7. Menghitung tingkat lembur karyawan
  8. Menghitung tingkat kesalahan
  9. Menghitung tingkat keluhan dan pengaduan



Perubahan Paradigma dalam
Pengelolaan SDM
Paradigma dalam pengelolaan SDM mengalami evolusi:
personalia       human resources      human capital

Jenis HR Metrics yang Tersedia
Beberapa metrics yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan SDM dalam  mencapai tujuan strategis
bisnis:
  1. Jumlah keluhan pelanggan
  2. Indeks kepuasan konsumen
  3. Waktu pengiriman
  Organisasi atau perusahaan harus memilih beberapa
    metrics yang paling sesuai, relevan dan mempengaruhi
    pencapaian tujuan bisnis.

Tingkat Lowongan Pekerjaan
Dalam penghitungan tingkat lowongan pekerjaan, Auditor
perlu mencermati:
  1. Tingkat lowongan pekerjaan dalam sebuah perusahaan bisa saja tinggi yang berarti banyak posisi yang tidak terisi
  2. Tingkat lowongan pekerjaan yang rendah belum berarti bagus.

Tingkat Perputaran Karyawan





Lanjutan Tingkat Perputaran Karyawan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
HR metrics turnover:
  1. Tingkat turnover  bervariasi untuk setiap industri
  2. Tingkat turnover yang tinggi tidak selalu berarti jelek dan sebaliknya.

Audit Fungsi Rekrutmen
Dalam audit fungsi rekrutmen, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:
  1. Ketersediaan Standard Operation Procedure (SOP) rekrutmen
  2. Ketepatan pelaksanaan E- rekrutmen
  3. Ketersediaan persyaratan jabatan berbasis kompetensi
  4. Ketepatan pelaksanaan rekrutmen sesuai tahapan yang seharusnya
5.  Ketepatan penggunaan metode dengan
     mempertimbangkan jabatan yang lowong dan dana
     yang tersedia.

Lanjutan Audit Fungsi Rekrutmen
    Dalam audit fungsi rekrutmen auditor harus mencermati:
      1.  Apakah perusahaan sudah memiliki SOP di bidang
     rekrutmen
 2.  Apakah perusahaan sudah memanfaatkan teknologi
      informasi dalam rekrutmen?
 3.  Apakah persyaratan jabatan sudah dirumuskan secara tepat?    
   Contoh kuesioner audit fungsi rekrutmen
      (dapat di lihat pada halaman 26).


Audit Fungsi Seleksi
Dalam audit fungsi seleksi, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:
  1. Penetapan selection ratio yang tepat
  2. Ketersediaan SOP seleksi
  3. Seleksi administratif yang selaras dengan persyaratan jabatan
  4. Ketepatan tes pengetahuan umum dan keahlian profesi

Lanjutan Audit Fungsi Seleksi
  1. Ketepatan tes potensi dan kompetensi, dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat
  2. Kelengkapan dan keakuratan tes kesehatan
  3. Pertimbangan pengguna
   Dalam melakukan audit seleksi, auditor harus memperhatikan:
      1.  Apakah selection ratio yang digunakan sudah tepat?
      2.  Alat tes apa saja yang digunakan, apa sudah tepat?
      3.  Apakah seleksi dilakukan bebas bias?
   Contoh kuesioner audit fungsi seleksi (dapat di lihat pada halaman 28).


Audit Fungsi Pelatihan dan Pengembangan
Dalam audit fungsi pelatihan dan pengembangan, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:
1. Ketersediaan SOP pelatihan dan pengembangan
2. Integrasi sistem pelatihan dan pengembangan
    dengan sistem karier, penilaian kinerja dan balas jasa
3. Kesesuaian sistem pelatihan dan pengembangan
    dengan kebutuhan organisasi dan pegawai
4. Ketersediaan pola induk pelatihan dan pengembangan
    dengan program yang tepat
5. Ketersediaan portofolio SDM
6. Efektivitas biaya pelatihan dan pengembangan
7. Ketersediaan sarana dan prasarana pusat pelatihan
    yang baik


Lanjutan Audit Fungsi Pelatihan
dan Pengembangan
Dalam pelaksanaan audit fungsi pelatihan dan pengembangan, Auditor perlu mencermati:
1.  Apakah perusahaan sudah memiliki SOP pelatihan
     dan pengembangan?
2.  Apakah dilakukan analisa kebutuhan pelatihan
     terlebih dahulu untuk setiap program pelatihan dan
     pengembangan SDM?
3.  Apakah ada keterkaitan antara sistem penilaian
     kinerja, karier, dan peltihan SDM?
  Contoh kuesioner audit fungsi pelatihan dan
     pengembangan(dapat di lihat pada halaman 36).

Audit Fungsi Manajemen Karier
Dalam audit fungsi manajemen karier, Auditor perlu mengacu pada model karier dan indikator kunci keberhasilan:
1.  Ketersediaan SOP karier
2.   Adanya perencanaan strategik SDM
  1. Adanya pola dan jalur karier yang tepat
  2. Adanya penilaian kinerja berbasis kompetensi
  3. Adanya portofolio SDM
  4. Adanya rencana suksesi bagi pegawai bertalenta
      “Star”
  1. Adanya peramalan promosi dan mutasi dalam rangka
     pengembangan pegawai
8.  Adanya perencanaan karier


Lanjutan Audit Fungsi Manajemen Karier
 9.  Adanya pengembangan karier yang tepat
10. Efektivitas biaya manajemen karier
Dalam melakukan audit fungsi manajemen karier, auditor perlu memeriksa:
  1. Apakah perusahaan memiliki rencana suksesi?
  2. Apakah promosi sudah dilakukan berdasar kinerja
      dan kompetensi?
  1. Apakah setiap karyawan memiliki rencana
      pengembangan karier?
  Contoh kuesioner audit fungsi pelatihan dan
     pengembangan(dapat di lihat pada halaman 40).


Audit Fungsi Penilaian Kinerja
Dalam audit fungsi penilaian kinerja, Auditor perlu memahami indikator kunci keberhasilan:
  1. Adanya sasaran perusahaan, sasaran unit kerja, dan
      sasaran individu yang tepat, jelas, dan terukur
  1. Aspek yang dinilai berbasis kompetensi
     mempertimbangkan potensi, skill dan perilaku individu
  1. Dokumentasi hasil penilaian kinerja yang tertata
      dengan baik
Dalam melakukan audit fungsi penilaian kinerja, auditor perlu memeriksa:
  1. Apakah perusahaan sudah memiliki SOP penilaian
      kinerja?

Lanjutan Audit Fungsi Penilaian Kinerja
2.   Apakah faktor penilian kinerja relevan?
  1. Apakah ada keterkaitan antara penilaian kinrja
      dengan sistem kompensasi?
  Contoh kuesioner audit fungsi penilaian kinerja (dapat
     di lihat pada halaman 43).

Audit Fungsi Kompensasi (Balas Jasa)
Dalam audit fungsi kompensasi (balas jasa), auditor perlu memahami:
1. Kompensasi diberikan atas penilaian kinerja berbasis
    kompetensi
2. Keadilan internal yang mempertimbangkan bobot
    relatif jawaban
3. Keadilan eksternal yang mempertimbnagkan
    keselarasan dengan jabatan
4. Kondisi keuangan perusahaan yang sehat dan
    mencukupi

Lanjutan Audit Fungsi Kompensasi
(Balas Jasa)
Dalam melakukan audit fungsi kompensasi (balas jasa), auditor perlu mencermati:
1.  Apakah perusahaan sudah memiliki SOP di bidang
    kompensasi?
2.  Apakah sistem kompensasi dirancang dengan
     melakukan evaluasi jabatan
  1. Apakah perusahaan melakukan survei gaji?
  Contoh kuesioner audit fungsi kompensasi/balas
     jasa(dapat di lihat pada halaman 46).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar