Inisiasi 3 Audit SDM
Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti TTM ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
a.
Audit
kepuasan kerja
b.
Audit
ketaatan (compliance)
c.
Audit
budaya perusahaan
d.
Model
dan pendekatan riset dalam audit SDM
e.
Instrumen
riset audit SDM
1. Audit Kepuasan Kerja
● Kepuasan kerja merupakan kondisi yang dirasakan, kepercayaan dan
pemikiran individu terhadap pekerjaan, yang memotivasi dirinya untuk bekerja
sebaik mungkin sehingga kinerja yang ditampilkannya bisa optimal memenuhi bahkan melebihi target yang
telah ditetapkan.
● Menurut George & Jones (1999), kepuasan kerja pada dasarnya
dipengaruhi faktor kepribadian, faktor nilai pegawai, faktor situasi/lingkungan
kerja serta faktor lingkungan sosial.
2. Audit Kepuasan Kerja
Dalam audit kepuasan kerja, Auditor perlu memeriksa dan menilai:
a.
Kesesuaian
aspek kepribadian pegawai dengan karakteristik pekerjaan
b.
Kesesuaian
nilai pegawai dengan tuntutan karakteristik pekerjaan
c.
Apakah
situasi &lingkungan kerja sudah memenuhi kebutuhan pegawai?
d.
Apakah
lingkungan sosial memberikan dampak yang positif dan mampu memotivasi pegawai
untuk bekerja sebaik mungkin?
Pegawai yang kecewa, tidak memperoleh kepuasan kerja Menurut Robbins dan
Judge (2009) akan menampilkan reaksi sebagai berikut :
1.
Exit :
keluar dan mencari posisi dan pekerjaan diluar perusahaan lain
2.
Voice :
melakukan reaksi protes terhadap perusahaan/manajemen namun secara aktif dan
konstruktif menyuarakan sasaran perbaikan.
3.
Loyalty :
pasif menunggu dan tidak berbuat apa-apa, namun terhadap kritik dari pihak
diluar perusahaan memberikan reaksi positif, masih memiliki kepercayaan
terhadap manajemen dan menyuarakan bahwa manajemen melakukan hal yang benar
4.
Neglect :
Pasif dan membiarkan kondisi perusahaan memburuk, sering masuk terlambat, tidak
hadir dan kurang berupaya untuk bekerja dengan baik
Dua Pendekatan terhadap isu disiplin :
1.
Pendekatan
Tradisional
2.
Pendekatan
atas dasar sasaran kerja
3.
Audit Budaya Perusahaan
Menuru robbins dan Judge (2009) budaya perusahaan berfungsi antara lain :
1.
Seabagai penentu batasan dalam perusahaan
2. Memberikan rasa identitas bagi para anggota
3. Memfasilitasi terwujudnya komitmen terhadap
sesuatu melebihi kepentingan pribadi
4. Meningkatkan stabilitas system social
5. Sebagai pengendali yang menuntun dan membentuk
sikap dan perilaku pegawai.
Menurut Hoftstede, budaya suatu bangsa dapat dilihat dari 5 Dimensi
a.
Dimensi
jarak kekuasaan (power distance)
b.
Dimensi
individualistic vs collectivism
c.
Dimensi
maskulin vs feminism
d.
Dimensi
uncentainty avoidance
e.
Dimensi
orientasi jangka panjang vs orientasi jangka pendek.
Susanto A.B (1997) Mengutarakan ada 2 Jenis budaya perusahaan yait :
1.
Budaya
Entrepeneur
2.
Budaya
Administratif
● Menurut Brown (1998), ada 4 kategori budaya perusahaan:
a.
The Tough
– Guy, Macho Culture
b.
The Work
Hard Culture
c.
The Bet –
Your Company Culture
d.
The
Process Culture
● Kategori budaya menurut Daft (2007) :
a.
Budaya
adaptif
b.
Budaya
misi
c.
Budaya clan
d.
Budaya
birokratik
4. Model dan Pendekatan Riset dalam Audit SDM
● Model
audit yang disarankan menggunakan
model yang berlandaskan
a. filosofi holistik,
b. filosofi spiritual
c. aspek strategis
d. aspek
integrative
e. berbasis proses bisnis dan
f. Berbasis kompetensi.
● Pendekatan audit SDM menurut Werther dan Davis:
a.
Pendekatan
komparatif
b.
Pendekatan
otoritas luar
c.
Pendekatan
statistik
d.
Pendekatan
ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan
e.
Pendekatan
Management by Objective (MBO)
6.
Instrumen
Riset Audit SDM
Beberapa instrumen dalam audit SDM:
a.
Analisis
dokumen
b.
Wawancara
c.
Analisis
historis
d.
Survei
e.
Eksperimen