1 KONSEP NILAI TUNAI
Konsep
nilai tunai timbul karena orang lebih suka memiliki uang pada saat sekarang
daripada memiliki sejumlah uang pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu
sejumlah uang yang sama dimasa akan datang akan mempunyai nilai lebih rendah
bila dihitung nilainya pada saat sekarang. Nilai tunai dari sejumlah uang
tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
Po = Pn
(1 + i)n
Dimana, Po = nilai tunai (nilai sekarang)
Pn = nilai
uang pada akhir periode ke n
i = tingkat
bunga yang diperhitungkan
Untuk menghitung nilai tunai dapat menggunakan tabel bunga yang berisi
nilai dari 1
Dengan tabel tersebut
kita dapat dengan mudah (1 + i) n
menghitung nilai tunai.
Contoh Soal :
Berapakah nilai tunai dari Rp. 2.500.000,00 yang akan
diterima pada akhir tahun kelima, bila diketahui tingkat bunga sama dengan 15 %
per tahun ?
Penyelesaian
:
P5 = Rp.2.500.000,00 , n = 5 dan I
= 15 %
P0 = Rp. 2.500.000,00
+ 0,15)5
=
Rp. 1.243.162,6
2. UTANG JANGKA PANJANG
Utang Obligasi
Perusahaan dalam mengembangkan dan
membiayai usahanya memerlukan dana yang cukup besar. Dana yang cukup besar ini
tidak dapat berasal dari satu sumber saja, karena tidak ada satupun pemberi
pinjaman yang berani mengambil resiko besar. Dengan demikian perusahaan akan
mengeluarkan obligasi yang akan dijual kepada masyarakat umum, cara seperti ini
mengakibatkan perusahaan memiliki Utang obligasi.
Utang Obligasi adalah sekelompok wesel bayar yang
dikeluarkan untuk berbagai pihak pemberi pinjaman. Obligasi merupakan wesel
bayar jangka panjang yang akan menghasilkan bunga dan Perseroan yang
mengeluarkan obligasi wajib membayar pokok pinjaman pada tanggal tertentu di
masa yang akan datang kepada pemegang obligasi. Pemegang obligasi meminjamkan
uangnya ke perseroan karena memperoleh bunga dari pokok pinjaman.
Akuntansi untuk utang obligasi
Pada
prinsipnya utang obligasi dicatat sebesar harga pokoknya (costnya) yaitu harga yang terjadi pada
saat transaksi. Bila harga pokok utang obligasi berbeda dengan nominalnya, maka
selisihnya dicatat dalam akun tersendiri, yaitu akun diskonto atau premium
obligasi. Akun ini adalah bagian dari akun utang obligasi.
Diskonto obligasi terjadi bila tingkat
bunga obligasi lebih kecil daripada tingkat bunga efektif pada saat obligasi
tersebut dikeluarkan. Dan sebaliknya premium utang obligasi terjadi bila
tingkat bunga obligasi lebih tinggi daripada tingkat bunga efektifnya. Diskonto
dan premium ini harus diamortisasi san dibebankan sebagai beban bunga selam
umur obligasi. Dalam hal ini perusahaan dapat menggunakan salah satu dari dua
metode amortisasi yaitu garis lurus dan bunga efektif.
Utang obligasi dapat dilunasi sebelum
jatuh temponya (ditebus). Bila harga tebusan tidak sama dengan nilai bukunya,
maka penebusan utang obligasi ini akan menimbulkan laba atau rugi penebusan
utang obligasi. Bila laba atau rugi penebusan utang jangka panjang ini jumlahny
cukup tinggi , maka jumlah tersebut dalam laporan laba rugi disajikan dalam
pos-pos luar biasa. Jumlah
yang disajikan adalah jumlah bersihnya, dikurangi pajak penghasilan.
Contoh
Soal :
Data
utang dan modal PT. Andini dan PT. Aditama untuk periode 2004
Keterangan
|
PT Andini
(Rp)
|
PT Aditama
(Rp)
|
Utang obligasi, bunga 15%
|
65.000.000,00
|
90.000.000,00
|
Modal saham prioritas, 10%
|
110.000.000,00
|
120.000.000,00
|
Modal
saham biasa @ Rp. 2.500,00 (nominal)
|
225.000.000,00
|
175.000.000,00
|
Pajak penghasilan 35% dari laba bersih
|
|
|
Laba kotor
|
Rp. 100.000.000,00
|
Rp. 385.000.000,00
|
Hitunglah
laba saham prioritas dan laba saham biasa untuk masing-masing perusahaan?
Penyelesaian :
|
PT
Andini (Rp)
|
PT
Aditama (Rp)
|
Laba kotor
|
100.000.000,00
|
100.000.000,00
|
Bunga obligasi 15 %
|
(a) 9.750.000,00
|
13.500.000,00
|
Laba sebelum pajak penghasilan
|
90.250.000,00
|
86.500.000,00
|
Pajak Penghasilan 35 %
|
(b) 31.587.500,00
|
30.275.000,00
|
Laba setelah pajak penghasilan
|
58.662.500,00
|
56.225.000,00
|
Dividen saham prioritas
|
(c) 11.000.000,00
|
(c) 12.000.000,00
|
Dividen saham biasa
|
47.662.500,00
|
44.225.000,00
|
(a) PT
Andini = (15 % X 65.000.000 = 9.750.000)
PT
Aditama = (15 % X 90.000.000 = 13.500.000)
(b) PT
Andini = (35% X 90.250.000 =
31.587.500)
PT Aditama = (35% X 86.500.000 =
30.275.000)
(c) PT
Andini = (10% X 110.000.000 =
11.000.000)
PT
Aditama = (10% X 120.000.000 = 12.000.000)
3. INVESTASI
Investasi dapat dibedakan menjadi investasi
jangka panjang dan investasi jangka pendek. Untuk membedakannya
investasi jangka pendek dicatat dalam akun surat-surat berharga atau efek,
sedangkan investasi jangka panjang dicatat dalam akun investasi. Bentuk
investasi dapat berupa deposito, obligasi atau saham dari perusahaan lain.
Dalam
investasi jangka panjang, bila jumlah saham yang dibeli dari suatu perusahaan
20% atau lebih, maka perusahaan harus menggunakan metode pencatatan
pemilikan (equity method). Dalam
metode ini saldo akun investasi akan berfluktuasi, yaitu didebet untuk bagian
laba yang diperoleh perusahaan anak dan di kredit untuk bagian dividen yang
diumumkan perusahaan anak. Selain itu juga dikredit bila ternyata perusahaan
anak mengalami kerugian. Metode pencatatan yang lain, adalah metode harga
pokok perolehan (cost method). Dalam metode ini jumlah atau saldo akun investasi akan
tetap sama besarnya. Akun investasi hanya berubah bila terjadi pembelian atau
penjualan investasi saja. Untuk menentukan besarnya amortisasi setiap bulan
atau setiap enam bulan, perusahaan dapat menggunakan salah satu dari dua metode
yang ada yaitu: metode garis lurus dan bunga efektif.
Contoh
soal investasi saham :
Pada tanggal 1 April 2004 PT.
Bogasari membeli 3.500 lembar saham
biasa PT. Surya dengan nilai nominal sebesar @ Rp. 12.500,00, harga kurs 110%
dan biaya materai sebesar Rp.75.000,00. Berapakah harga pokok saham biasa
tersebut dan bagaimana pencatatannya?
Kurs : 110% X 12.500 X 3.500 lmbr = Rp. 48.125.000,00
Materai = Rp. 75.000,00
Harga
Pokok = Rp. 48.050.000,00
Dicatat
dengan jurnal :
Investasi Saham– PT. Surya …………. Rp. 48.050.000,00
Kas
…………………………………………Rp. 48.050.000,00
REFERENSI :
Horngren,
Charles.T. and Walter T. Harrison.Jr (1997), Akuntansi di Indonesia. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Sunyanto. Drs (1999). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Essa Group, Jakarta.
Nursasmito, Irfan.
Drs. (1983). Siklus Akuntansi Penuntun
Pembuatan Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Badan Penerbit & Penyalur
Akademi Marketing dan Akuntansi, Yogyakarta.
Niswonger. C. Rollin, Warren.Carls.S, Reeve.James M
and Fess. Philip.E. (1999). Accountong, Nineteenth Edition, Erlangga, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar