Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti TTM ini, mahasiswa
diharapkan mampu menerapkan :
- Audit efektivitas SDM
- Audit kondisi lingkungan kerja
- Audit efektivitas organisasi departemen/unit kerja SDM
- Metode survei dalam rangka audit kepuasan kerja
- Metode survei dalam rangka audit ketaatan internal
- Metode survei dalam rangka audit ketaatan eksternal
Audit Efektivitas SDM
● Efektivitas SDM dinilai dari aspek:
1.
Motivasi
2.
Pengembangan diri
3.
Terwujudnya keseimbangan antara kehidupankerja dan kehidupan pribadi
● Pada dasarnya efektivitas SDM terkait dengan
seberapa jauh mereka
termotivasi dalam bekerja?
dan
apakah motivasi kerja tersebut bersifat intrinsik atau bersifat
ekstrinsik.
● Auditor selain menilai tingkat absensi dan turnover diharapkan mampu
menilai tingkat kinerja pegawai melalui penilaian prestasi, tingkat komitmen,
dan tingkat kepuasan kerja
● Dalam melakukan audit efektivitas SDM,
Auditor harus memperhatikan:
- Komitmen dan motivasi bukanlah satu-satunya aspek yang mempengaruhi kinerja unit kerja
- Kepuasan kerja tidak semata-mata ditentukan oleh pemenuhan kebutuhan diri, tetapi banyak dipengaruhi faktor kondisi lingkungan kerja.
Audit Kondisi Lingkungan Kerja
Audit terhadap program keamanan, kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) dapat dilakukan dengan
mengkaji performance metrics yaitu
indikator yang Menunjukkan kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi yang
berlaku yaitu:
- Trailing indicators
- Current indicators
- Leading indicators
Dalam melaukan Audit K3, Auditor perlu
memperhatikan:
Apakah manajer SDM sudah menjalankan perannnya sebagai
penggerak utama dan telah berupaya
mempromosikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3), telah berupaya menyadarkan dan meningkatkan kepedulian manajer
lain akan tanggung jawab mereka atas penerapan K3 di unit kerjanya
masing-masing.
Audit Efektivitas Organisasi
Departemen/Unit Keja SDM
● Menurut Daft (2007), pendekatan Contingency dapat digunakan untuk mengukur efektivitas
organisasi dalam hal ini departemen/unit kerja SDM. Pendekatan Contingency beranggapan
organisasi sebagai perwujudan proses transformasi dari input menjadi output yang mencakup 3 pendekatan:
1. Goal
approach
2. Resource
approach
3. Internal
process approach
Dalam melakukan audit efektivitas organisasi departemen/unit
kerja SDM, Auditor perlu memperhatikan:
- Untuk memperoleh pegawai yang berkompeten, unit SDM perlu memiliki sikap dan konsistensi dalam menerapkan sistem SDM
- Membudayakan nilai-nilai perusahaan.
Metode Survei Dalam Rangka Audit Kepuasan
Kerja
● Menurut Jenifer dan Gareth (1999),
aspek-aspek yang mempengaruhi
kepuasan kerja pegawai antara lain:
1. Kesesuian aspek kepribadian pegawai dengan
karakteristik pekerjaan (job fit)
2.
Kesesuaian nilai-nilai pegawai dengan karakteristik pekerjaan (motivational
fit)
3.
kesesuaian nilai-nilai pegawai dengan lingkungan sosial diperusahaan (organizational
fit).
● Untuk mendapat informasi mengenai aspek apa
saja yang berperan dan
tingkat pengaruh aspek-aspek tersebut
terhadap kepuasan kerja dapat menggunakan kuesioner terstruktur (dapat
dilihat BMP Audit SDM pada hal 6.4)
● Dari hasil skoring terhadap ke-20 aspek
dalam kuesioner kepuasan
kerja, bila ternyata dalam penerapannya tidak memuaskan maka Auditor bisa
menggali lebih lanjut apakah kondisinya benar sebagaimana hasil penilaian
pegawai tersebut, bila benar maka perlu digali penyebab ketidakpuasan tersebut.
Metode Survei Dalam Rangka Audit Ketaatan
Internal
● Audit ketaatan internal merupakan pemeriksaan apakah praktek
kebijakan, prosedur MSDM yang diterapkan perusahaan sudah sesuai dengan
peraturan-peraturan, code of conduct, standard, yang berlaku
terkait dengan pengelolaan SDM.
● Cakupan audit ketaatan internal mencakup:
1.
kebijakan, sistem dan prosedur SDM
2.
kontrak kerja pegawai
3.
uraian dan persyaratan jabatan
4.
proses induksi
5. Rencana suksesi
6. Penempatan pegawai
7. Pengunduran diri/pemberhentian pegawai.
● Contoh kuesioner audit ketaatan internal
dapat dilihat pada BMP Audit
SDM hal 6.7.
● Melalui audit ketaatan, manajemen bisa
mendapatkan umpan balik
sejauh mana penyimpangan praktek MSDM terhadap kebijakan dan peraturan internal
perusahaan maupun terhadap peraturan dan perundang-undangan yang ditetapkan
pemerintah terkait bidang MSDM dan lingkungan.
Metode Survei Dalam Rangka Audit Ketaatan
Eksternal
Audit ketaatan eksternal mencakup:
1. Pemeriksaan praktek pengelolaan SDM
diperusahaan apakah sudah sesuai dengan
peraturan dan
perundang-undangan yang diberlakukan pemerintah.
2. Pemeriksaan praktek pengelolaan tanggung jawab
sosial perusahaan apakah sudah sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang diberlakukan pemerintah
● Audit ketaatan eksternal merupakan
pemeriksaan legal/ilegalnya
praktek pengelolaan SDM yang
dilakukan perusahaan.
● Contoh kuesioner audit ketaatan eksternal
dapat dilihat pada BMP Audit
SDM hal 6.9
● Seorang auditor perlu mencermati apakah
penyimpangan kesalahan yang terjadi merupakan
suatu
tindakan yang tidak disengaja atau sengaja dilakukan.
● Dalam pelaksanaan audit ketaatan eksternal,
Auditor
perlu
memperhatikan indikator:
1. modal
kerja yang tidak cukup
2.
perputaran yang cepat dalam posisi keuangan
3.
penggunaan procuremen pemasokan sendiri
4. biaya perjalanan yang
berlebihan
5. kecenderungan yang menurun
dalam angka dan rasio finansial
6. benturan kepentingan yang
dilaporkan
7. kesulitan penagihan
8. banyak akun Bank
9. Kekurangan yang tidak dapat
dijelaskan dalam aktiva fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar